Apa yang diharapkan masyarakat dari Iptek (Ilmu Pengetahuan & teknologi)? Jawabannya sederhana, mereka ingin agar Iptek hadir dalam seluruh kehidupan dan mengubah segalanya menjadi lebih baik. Ibarat sentuhan tokoh Yunani bernama Midas (The touch of Midas) yang dapat mengubah segala sesuatu yang disentuhnya menjadi emas (disebut juga The Golden Touch). Mereka ingin pertanian yang diberi sentuhan Iptek akan membawa swasembada pangan. Air limbah atau sampah yang diberi sentuhan Iptek dapat berubah menjadi air minum atau pupuk kompos. Industri kecil yang diberi sentuhan Iptek tumbuh menjadi industri tangguh berkelas dunia, dan sebagainya. Demikian analogi yang disampaikan Anggota DPR RI Sohibul Iman ketika mengawali paparannya dengan topik “Apa yang diharapkan masyarakat dari Iptek” di Gedung BPPT.
Harapan masyarakat itu merupakan tantangan yang harus dijawab oleh Lembaga Ristek (Riset & Teknologi). Bila Ristek tidak dapat menjawab harapan itu, maka akan terjadi kekecewaan dalam masyarakat. Sohibul mengibaratkan judul sebuah buku “Desperately Seeking Paradise,” dimana masyarakat membayangkan hadirnya kemudahan-kemudahan (syurga) berkat kecanggihan teknologi, namun akhirnya kecewa karena tidak kunjung terwujud. “Dalam masyarakat kita sering ada ungkapan 'masa sih jarum saja bikinan China', itu menggambarkan kekecewaan tersebut,” jelas politisi PKS ini.
Dalam seminar dengan tema "Perencanaan Kegiatan Berbasis Kinerja" itu Sohibul meminta Kementerian Ristek dan Lembaga-lembaga Iptek lainnya seperti BPPT, LIPI, dll dapat menghadirkan produk-produk Iptek yang betul-betul dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Untuk itu Sohibul memberi dua resep.
Pertama, Ristek harus berfikir out of the box, jangan terlalu kaku bahkan bersembunyi dibalik tupoksi (tugas pokok dan fungsi) yang ada sehingga terpaku pada hal-hal yang sifatnya tidak substantif. Kedua, dari 7 bidang fokus Ristek dalam RPJMN 2009-2014 sebaiknya dipilih 2 atau 3 bidang fokus sebagai prioritas utama. Tiga bidang tersebut dijadikan national project. Misalnya Bioteknologi untuk pangan, Bioteknologi untuk obat-obatan, dan Energi. Kalau ini berhasil, misalnya obat-obatan menjadi murah, buah-buahan yang membanjiri pasar bukan produk China tapi produk lokal, maka masyarakat akan terpuaskan. “Coba bayangkan kalau National Project itu bisa menghadirkan salak yang rasanya manis seperti salak pondoh, tapi ukurannya besar seperti salak bali bahkan lebih besar lagi, dan rakyat tahu ini adalah hasil kerja Ristek Indonesia. Rakyat akan bangga sambil mengatakan ‘ini produk Indonesia.’ Demikian juga kalau obat-obatan menjadi murah, energi makin melimpah dan terjangkau
“Karena itu, boleh jadi ke depan bukan lagi The Touch of Midas, tapi yang akan hadir adalah The Touch of Ristek,” demikian kelakar Sohibul. Semoga.
Sumber : http://www.pk-sejahtera.org/news/ristek-dan-sentuhan-emas
0 komentar:
Posting Komentar
Assalamualaikum,,,,
Salam ukhuwah buat semua rekan-rekan yang mengunjungi kami...
Silahkan berikan komentar, saran, kritik, ide, apapun (asal positif dan membangun) pada kami boleh langsung kesini maupun ke email kami di pkslangensari@gmail.com . Syukron untuk sapaan semua rekan-rekan...
Salam hangat dari kami...
-DPC PKS Langensari-